Tiba-tiba aku menemukanmu ditumpukan paling dalam di rak bukuku.
Tahu itu gambar apa saudara-saudara? Bukan, bukan masalah ceweknya itu, bukan juga soal muka dia yang agak mesum. Itu buku yang... keramat. Keramat sekali. Banyak banget yang udah aku tulis disitu. Buku itu aku beli waktu SMP. Cuman buat nulis-nulis aja sih. Sekalinya... aku jadikan untuk mencurahkan isi hatiku yang paling kejam tentang pembobolan bank Rusia dan rencana penculikan anak presiden Amerika.
Hmm pertama-tama, kita kasih buku ini nama yah. Ga enak rasanya nyebut (maaf) buku ini buku ini terus. Kesian kan dia. Kita sepakatkan saja namanya... cimut. Iya, tau kok kalau kurang kreatif.
Si cimut ini merupakan "tempat sampah" buatku waktu SMP. Dulu waktu SMP, aku pernah suka banget, ya saya ulangi, su-ka-ba-nget-sa-pi, sama temen sekelas aku. Sebut saja dia Rojak. Cimut itu aku tulisin semua puisi-puisi aku buat si Rojak. Iya, aku tau kok, alay kan? Hu um, sadar kok aku. Dulu itu, si Rojak inilah penyemangat aku ke sekolah. Rojak ini bukan orang yang ganteng atau apa. Bisa dibilang... ble'e. Aku juga kurang mengerti arti ble'e itu apa. Tapi kayaknya pas banget buat menggambarkan muka dia yang innocent itu.
Ini ada beberapa penggalan puisi yang ku buat dulu...
(Bangke 2)
"aQw berhenti...
Menghentikan semuanya...
Rasa lelah telah menjatuhkanQu pada keputusasaan...
Bahkan dirimu pun tak biza mengubah semua...
aQw berjanji...
Ini adalah terakhir kalinya aQw jatuh dan menangis..."
Tulisan dari naskah asli. Baguskan judulnya? Bangke 2... dalam sekali.
...
"Kau tak pernah melukaiku,,
Tapi kenapa aQw merasa sakit saat kau bersamanya?
Ternyata bukan rasa sakit tapi hancur...
Hancur berantakan!!!
Kau hancurkan harapanQ hanya dengan satu kenyataan...
KAU TAK PERNAH MENCINTAIKU!!!"
Aku baru sadar sekarang nih, ini puisi judulnya apa toh? titik titik titik? atau hati loncat? atau keledai biru? aduh, aQw bingung beudh nich.
Dulu aku suka si Rojak. Banget. Tapi akhirnya dia jadian sama teman sekelasku. Yaudahlah. HatiQu hancur sich, tapi apa mau dikata. Ini hidup guys! aQw kan kuadt gitchu. Uhuy!
Aku gatau dia ini tahu apa engga yah kalau aku suka sama dia. Dulu sakit banget mendam perasaan sendirian. Kesian banget malah. Orang yang jatuh cinta, bisa jadi orang yang amat sangat bahagia, paling ngenes-ya-ampun-ngeri-amat, atau bahkan jadi alay. Waktu aku suka sama Rojak dulu, mungkin aku ambil option kedua dan (ehem) ketiga. Begaduh metal.
Dan semua orang yang pernah mengalami cinta yang tak berbalas telah belajar bahwa kenyataan itu terkadang sangat menyakitkan.